21 Hari Pemantapan Setelah Attunement

Setelah peserta MTQ NAQS melakukan ATTUNEMENT Maka di anjurkan untuk rutin berlatih (Self Healing & Meditasi) minimal selama 21 hari untuk masa pemantapan keilmuan. Bagi yang belum mengikuti atunement silahkan klik : Attunement MTQ Naqs.
Sedangkan untuk proses penyempurnaan keilmuan, tidak ada batasan waktu. Karena itu semua tergantung tingkat ketekunan & kecerdasan masing-masing siswa. Dan, Insya Allah keilmuan NAQS DNA semakin digali akan semakin menemukan banyak hal & ilmu yang baru. Sehingga bisa dikatakan ilmu NAQS DNA adalah Induk dari segala ilmu metafisika bagi siswa yang bersangkutan. Karena dari satu ilmu, akan berkembang menjadi ratusan ilmu...

Karena sifatnya yang mudah diperoleh & dipraktekkan, yaitu hanya dengan mengikuti penyelarasan energi 15 menit saja atau cukup melalui pelatihan jarak jauh, maka praktisi langsung dapat menyalurkan Energi Cahaya Ilahi kepada orang lain atau kepada diri sendiri. Tidak berarti praktisi telah mahir dalam mengaplikasikan Energi Cahaya Ilahi dengan baik.

Kenapa setiap praktisi setelah menerima inisiasi (Attunement) dari seorang Master Resmi MTQ - NAQS haruslah rajin melakukan latihan self healing, meditasi, juga mengalirkan Energi Cahaya Ilahi ke orang lain selama 21 hari...??

Ada dua point pokok yang mendasari penetapan masa 21 hari sebagai Masa pemantapan :
1.Untuk meningkatkan Kualitas Sirkulasi energi, Peningkatan Aliran Energi & Aktifitas Cakra ( jalur energi ).

Semakin sering dia melakukan self healing akan semakin bagus jalur energi dalam tubuh praktisi itu dibersihkan oleh Energi Cahaya Ilahi. Dengan semakin bersihnya jalur energi praktisi maka semakin sehatlah jasmaninya. Serta semakin lancarlah sirkulasi energi & Cakra dalam tubuh energi praktisi tersebut.

Metode penyembuhan Quantum Zikir MTQ - NAQS ataupun metode penyembuhan akupresur, atau pijat refleksi juga menggunakan energi sebagai sarana penyembuhan. Dalam penyembuhan Quantum Zikir MTQ - NAQS, seorang praktisi selain menyalurkan Energi Cahaya Ilahi ke dalam badan pasien juga mengarahkan Energi Cahaya Ilahi untuk memperbaiki fungsi-fungsi chakra. Chakra sebagai gerbang pintu energi dalam tubuh energi manusia bisa kotor, lambat perputarannya dan tidak seimbang perputarannya.

Karena chakra sudah kotor maka daya kerja untuk menyerap energi dari alam akan terganggu. Akibatnya tubuh akan sakit. Inilah yang disebut dengan terganggunya fungsi chakra sebagai power yang menghidupkan seluruh sistem energi dalam tubuh manusia.

Apabila praktisi mampu membersihkan pembuluh energi dalam tubuhnya dari segala sumbatan, maka gangguan kesehatan pada tubuh jasmani diri sendiri atau pasien akan dapat diatasi dengan baik. Salah satu mencapai kondisi chakra dapat berfungsi dengan baik adalah melakukan self healing.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam setiap tubuh energi manusia hidup mempunyai 7 chakra utama yang saling terhubung satu sama lain dengan 1 jalur besar utama disebut Sushumna dan 2 jalur penyeimbang yang disebut jalur bulan (ida) dan jalur matahari (pinggala). Jalur bulan bersifat dingin dan jalur pinggala bersifat panas. Agar ketujuh chakra utama tadi secara bersama-sama menjadi aktif secara keseluruhan maka diperlukan 21 hari kerja untuk mengaktifkannya. Dengan semakin aktifnya ketujuh chakra utama tadi maka semakin baguslah jalur energi dalam tubuhnya.

Selama 21 hari ini seorang praktisi boleh juga melakukan penyembuhan kepada orang lain sekalipun dalam hatinya timbul keragu-raguan, apakah ia mampu melakukan penyembuhan? Sebaiknya hilangkan keragu-raguan tadi dan pasrahkan semuanya kepada kehendak Ilahi dan ingat bahwa penyembuh sejati baik di bidang medis kedokteran atau penyembuhan allternatif atas kasus penyakit hanyalah milik Tuhan YME. Yang perlu diingatkan kepada semua praktisi bahwa kita semua hanyalah penyalur Energi Cahaya Ilahi semata tidak lebih. Biarkanlah Tuhan berkarya dalam penyembuhan ini melalui Energi Cahaya Ilahi atau penyembuhan medis kedokteran.

Penyaluran energi kepada diri sendiri satu kali sehari adalah syarat minimum. Semakin sering berlatih maka akan semakin memperoleh manfaat yang besar dalam peningkatan kesehatan dirinya.

Fakta yang terjadi pada umumnya adalah, setelah praktisi ini merasa bahwa dia tidak akan sakit lagi, dia jadi malas melakukan self healing mempraktekkan Self Healing. Ini adalah tindakan bodoh dan hanya coba-coba saja dalam belajar Tekhnik Quantum Zikir MTQ - NAQS. Memang Energi Cahaya Ilahi akan bekerja secara otomatis apabila diniatkan mengalir oleh praktisi tadi.

Akan tetapi Tanpa latihan secara konsisten maka Energi Cahaya Ilahi tidak akan banyak artinya bagi perkembangan dirinya sendiri. Hal inilah yang sering menjadi penyebab seseorang setelah mengikuti pelatihan berbagai tradisi keilmuan namun tidak memperoleh manfaat apapun dari ilmu yang diperoleh. Type orang yang seperti inilah yang saya juluki sebagai Kolektor Ilmu dan pengejar sertifikat. Dan saya harap watak seperti ini segera di buang jauh-jauh oleh praktisi MTQ - NAQS yang serius ingin mengembangkan dirinya bersama MTQ - NAQS.

2. Membentuk kebiasaan & ketrampilan baru yang otomatis dan alamiah
Maxwell Maltz yang terkenal sebagai bapak Psichocybernetic mengatakan bahwa untuk menciptakan sebuah kebiasaan dibutuhkan paling tidak minimal 21 hari. Artinya selama 21 hari ke depan kita memiliki kekuatan untuk menciptakan kebiasaan yang baik atau buruk, kebiasaan gagal atau sukses. Dan dibutuhkan usaha yang konsisten untuk menciptakan sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang konsisten ini dikenal sebagai disiplin diri. Dalam budaya Islam juga banyak diajarkan membiasakan suatu amalan atau wirid mulai 7, 21, atau 40 hari. Hal ini sama maksudnya agar kebiasaan diri seseorang merasuk dalam jiwanya.

Bagi umat Islam tidak asing lagi mengenahi lailatul qodar. Yang mana banyak kita jumpai hadis-hadis yang menerangkan turunnya lailatul qodar adalah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sebab masa 20 atau 21 hari telah cukup mengalami peningkatan kualitas spiritual untuk menerima maqom yang lebih tinggi. Sedangkan 10 hari terakhirnya adalah masa pemantapan.

Aristoteles seorang filsuf yang hidup di masa lampau mengatakan bahwa manusia belajar paling efektif dengan belajar melakukan. Seorang belajar berjalan dengan berlatih berjalan setiap hari. Juga seorang atlet sepeda menjadi ahli dengan berlatih mengayuh sepedanya setiap hari.

Apapun kegiatanya, seorang akan mencapai taraf keahlian karena ketekunan dan kebiasaannya. Dalam ajaran Islam sering kita dengar ungkapan Man Jadda Wajada “Siapa yang besungguh-sungguh maka ia akan menemukan apa yang ditekuni”

Itulah landasan dasar kenapa siswa MTQ - NAQS harus melatih diri selama 21 hari setelah menerima Attunement. Yaitu agar kemampuan tersebut terinstall dengan baik ke dalam dirinya, dan menjadikannya sebagai sebuah kemampuan & ketrampilan yang natural atau alamiah. Sehingga setiap praktisi meletakkan telapak tangannya, seketika itu juga secara otomatis Energi Cahaya Ilahi mengalir dan bekerja melakukan perbaikan pada tempat yang diperlukan. Bahkan walau dilakukan tanpa adanya sebuah niat yang dilakukan secara sadar sekalipun. Cth. Ketika praktisi sedang tidur dan tanpa sengaja telapak tanggannya menimpa bagian tubuh dari tubuh anak atau istrinya, maka Energi Cahaya Ilahi akan mengalir dan melakukan perbaikan pada tubuh anak atau istrinya tersebut secara otomatis.

Sistem yang bekerja secara otomatis ini bisa di analogikan dengan ketika kita sedang belajar mengemudi mobil atau belajar mengendarai sepeda motor. Di awal latihan mungkin kita masih bingung mengkoordinasikan tangan & kaki dalam mengendalikan kecepatan kendaraan kita di saat mengemudi. Namun ketika kita sudah mahir mengemudi, maka kaki dan tangan kita akan secara otomatis mengatur kecepatan kendaraan tanpa perlu berfikir.

Dan karena Energi Cahaya Ilahi ini bukanlah bersumber dari tubuh praktisi, maka tidak akan terjadi adanya energi yang terkuras dari tubuh praktisi akibat pengaliran energi yang bekerja secara otomatis tersebut. Perlu di ingat, Praktisi hanya bersifat sebagai pipa saluran bagi Energi Cahaya Ilahi yang bersumber dari Tuhan YME.

SUMBER ENERGI NAQS :
Energi yang di akses oleh sistem MTQ - NAQS, bersumber dari Allah swt. Yang di akses melalui mekanisme yang benar yaitu :
  • Alat yang di gunakan untuk terhubung dengan Allah yaitu melalui Qolbu atau hati Nurani...
  • Frekwensi yang membawa getaran suara Hati & Fikiran hingga sampai ke sisi Allah swt adalah frekwensi Hakikat Sholawat (Nur Muhammad) sebagai wasilah.
  • Alat untuk memancarkan energi ke alam semesta (dalam aplikasinya) yaitu melalui Energi Kesadaran (Fikiran & Hati).

Apakah Energi Cahaya Ilahi hanya untuk manusia?
Tidak, Energi Cahaya Ilahi juga dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanaman dan kesehatan binatang . Apabila Anda ingin membuktikan bahwa tanaman hias semisal Anturium dan sejenisnya tumbuh subur maka sering-seringlah menyalurkan Energi Cahaya Ilahi ke tanaman ini. Di samping itu juga apabila Anda mempunyai binatang kesayangan misalnya anjing, ikan, burung dan peliharaan lain yang sedang sakit jangan segan untuk menyalurkan Energi Cahaya Ilahi ke binatang ini. Insya Allah binatang Anda akan sehat kembali.

Energi Cahaya Ilahi hanya akan bekerja untuk niat positip praktisinya. Dan jangan coba-coba meniatkan Energi Cahaya Ilahi untuk tujuan negative, pikiran negative, atau kemauan negative. Apabila niat negative ini Anda lakukan maka energi negative lah yang akan mengalir ke diri Anda sendiri dan akibatnya Anda akan sakit. Energi Cahaya Ilahi adalah energi Ilahiah dan akan bekerja untuk tujuan positif. Karenanya sebelum mengalirkan Energi Cahaya Ilahi, praktisi harus memohon kepada Tuhan YME agar berkenan memberikan tuntunan, bimbingan serta perlindungan sehingga Energi Cahaya Ilahi bekerja dengan baik ketika diniatkan. Setelah niat ini praktisi harus santai, rilek, pasrah, dan konsentrasi ketika mengalirkan Energi Cahaya Ilahi.

Pelajaran Selanjutnya :



Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

0 komentar:

Posting Komentar